Muhlisinobee

Wong Ndeso Mabur neng Negorone Taekwondo

Archive for February 25th, 2012

Soyang Dam-Chuncheon

leave a comment »

Soyang dam, merupakan salah satu obyek wisata terkenal di kota Chuncheon, ibukota propinsi Kangwon-do. Kota Chuncheon sendiri, seperti yang sudah saya jelaskan sedikit di postingan awal saya, terletak di sebelah timur laut Kota Seoul. Cara paling mudah adalah dengan menggunakan subway GangChoen lain dari stasiun sangbung di Seoul, dan turun di Namchuncheon (Kangwon National University) atau Chuncheon station. Dari pusat kota Chuncheon (Myongdong), bisa naik bis jalur sebelas dan turun dipemberhentian terakhir di Soyam Dam.

(Soyang Dam saat musim gugur)

Soyang dam merupakan waduk yang dibangun di sebelah utara kota Chuncheon, dengan bis bisa dicapai dalam waktu 30 menit. Waduk ini terletak di cekungan yang ada di dataran tinggi (lebih tinggi dari kota chuncheon) dan dikelilingi oleh pegunungan. Selain sebagai pembangkit tenaga listrik, waduk ini juga digunakan sebagai sumber air minum bagi warga di kawasan sekitar Chuncheon. Waduk ini, akan dibuka beberapa kali dalam setahun, biasanya saat musim panas, dimana curah hujan relative banyak. Aliran ini juga digunakan sebagai pengairan kawasan pertanian di sekitar Chuncheon. Apabila kita berkunjung ke soyang dam kita tidak hanya bisa melihat waduk, tetapi kita juga bisa menikmati jajanan yang ada di kawasan waduk. Makanan yang dijual biasanya merupakan makanan ringan, seperti ikan goreng tepung, udang goreng, berbagai kerang, dll. Selain itu, di ujung sebelah barat dari waduk, terdapat sebuah bangunan edukasi yang terdiri dari beberapa lantai. Di sana, kita bisa melihat sedikit informasi mengenai waduk soyang ini, dan juga banyak panel edukasi yang berhubungan dengan pengairan. Tempat ini sangat cocok untuk memberikan edukasi singkat bagi anak-anak.

  

  

(Dari kiri ke kanan: 1) Penjaja makanan di sepanjang jalan samping waduk, 2) Pintu air waduk, dibuka hanya beberapa kali setahun, 3) Panel pengairan, 4) Dok kapan).

Obyek wisata di Soyang dam, tidak hanya pemandangan waduk ini saya. Anda bisa juga menikmati berperahu mengelilingi waduk. Pihak pengelola menyediakan jasa perahu terjadwal untuk berkeliling. Saya sendiri belum pernah naik course ini, tetapi kalau tidak salah ingat satu orang sekitar 10-12 rb won.

Selain course berkeliling waduk, ada satu obyek wisata lagi yang tidak boleh anda lewatkan apabila berkunjungan ke Soyang dam. Di seberang waduk, terdapat sebuah kuil yang cukup terkenal, yaitu kuil Cheongpyongsa. Kuil budha ini berada di atas bukit di seberang waduk, sehingga kita harus menaiki perahu terlebih daulu untuk sampai ke seberang tepian, dan dilanjutkan dengan jalan kaki menaiki lereng yang tidak terlalu terjal sekitar 30 menit. Biaya perahu adalah 5000 won untuk satu orang sedangkan untuk masuk ke kuil Cheongpyongsa dipungut biaya 1000 won. Pada hari-hari libur, banyak sekali orang yang berkunjung ke kuil ini, jadi jangan heran apabila anda harus mengantri cukup lama untuk bisa naik ke perahu. Tiket yang anda beli, sudah termasuk tiket kembali dari kuil Cheonpyongsa (round tiket). Perlu dicatat, jadwal perahu terakhir dari Cheongpongsa adalah pukul 7pm.

  

  

(Dari kiri ke kanan: 1) Suasana di atas perahu untuk menyeberang ke kuil Cheongpyongsa, 2) Pintu masuk kuil, 3) Salah satu bangunan kuil, 4) Bagian dalam kuil).

Dari dek pemberhentian perahu, perjalanan dilanjutkan dengan menaiki jalan setapak (selebar ukuran mobil), dengan trek sedikit menanjak. Untuk mengunjungi kuil Cheongpyongsa, sangat dianjurkan pada musim gugur. Selain suhu udara tidak terlalu panas (seperti pada saat summer) dan tidak terlalu dingin (seperti pada saat winter), dengan mengunjungi kuil Cheongpyongsa pada musim gugur kita bisa menikmati pemandangan warna-warni khas musim gugur. Mulai dari pohon mapple dengan warna merah atau orange, hingga pohon-pohon biasa dengan daun berwarna kuning menjelang gugur. Suasa romantis sedikit dramatis mungkin bisa kita rasakan selama perjalanan. Hampir mendekati kuil, disebelah kanan jalan bisa ditemukan sebuah air terjun. Tidak terlalu tinggi memang, tetapi pemandangannya cukup bagus, sehingga banyak pengunjungan yang berhenti sejenak untuk mengambil gambar. Apabila berkunjung pada musim dingin, air terjun ini akan membeku, dan kita bisa berjalan di permukaan sungai di sekitar air terjun.

  

  

(Dari kiri ke kanan: 1) Pemandangan waduk dari dalam perahu, 2) Jembatan menuju kuil, 3) Air terjun di sisi jalan menuju kuil, 4) Daun mapple khas musim gugur).

Written by muhlisinobee

February 25, 2012 at 5:36 PM

Posted in Jalan-jalan