Muhlisinobee

Wong Ndeso Mabur neng Negorone Taekwondo

Archive for March 2012

Korean Supermarket

leave a comment »

Kebetulan tadi malam, saya mengantarkan teman yang ingin berbelanja di Supermarket, biasa sebagai persediaan makanan sepanjang satu minggu ke depan. Dan seperti biasa pula, kita memilih Lotte Mart sebagai tujuan tempat belanja. Selain karena lengkap, Lotte Mart sangat dekat dengan kampus, dan bisa dijangkau sekitar 10 menit dengan jalan kaki dari Asrama. Lotte Mart merupakan salah satu Supermarket terbesar di Korea (Milik Lotte Group), disamping beberapa Supermarket lainnya seperti Home Plus dan E-Mart. Dengar-dengar, Lotte Mart sudah mengepakkan sayapnya sampai ke Indonesia, yaitu dengan membeli Makro (??). Anyway, meskipun sudah sangat sering ke Lotte Mart, tetapi kemaren saya baru sadar bahwa banyak sekali hal unik yang bisa kita temukan di Lotte Mart, dan mungkin tidak ada di Supermarket di Indonesia, dan mungkin juga suatu saat saya akan sangat merindukan suasana Supermarket ini. Jadi semalam, berbekal kamera HP, saya sempat potret sana-sini, berbagai sudut Lotte Mart yang saya rasa unik.

  

  

Salah satu hal yang menarik adalah, adanya sudut diskon snack. Snack berbagai merek, baik itu yang sejenis ataupun lain jenis, di-pack jadi satu dan dibandrol dengan harga yang relative murah. Snack ini termasuk, cake kemasan, roti kering, cokelat, bahkan camilan. Banderol harga di bagi menjadi 3, seperti terlihat di gambar. Sangat menggoda mata memang ^^. Selain diskon makanan ringan, salah satu yang menarik perhatian saya adalah beberapa buah semangka dan melon yang ditempatkan bersama dengan sayuran. Pastinya, bukan karena bentuknya ataupun rasanya, karena semangka dan melon merupakan buah yang sangat umum dan mudah dijumpai di Indonesia. Hal yang menarik adalah harganya. Satu buah Semangka, dengan ukuran kecil (dibandingkan dengan ukuran rata2 semangka di Indonesia) dibanderol dengan harga 29.000 won, tinggal dikalikan Rp 8,- saja. Bisa lebih dari 200rb rupiah. Sedangkan melon, dengan ukuran separuh ukuran semangka dibanderol dengan harga 19.500 won (sekitar 150rb rupiah). Hm… sangat mahal sekali bagi seorang mahasiswa yang berasal dari negara tropis dimana semangka bisa dijangkau dengan harga sangat murah (apalagi saata musin panen ^^).

  

  

Sebagai seorang yang menekuni bidang meat science dan meat product, sudut makanan yang ada di Lotte Mart tidak lepas dari jepretan kamera. Bukannya karena ingin merasakan produk-produk daging (mayoritas mengandung pork, jadi tidak bisa dimakan), tetapi lebih pada kekaguman pada variasi, cara pengemasan, serta penataan produk-produk tersebut. Kemasan yang menarik, penataan yang rapi, dan teratur. Sudut mie instant juga sangat rapi penataannya, mulai dari puluhan macam mie-cup instant, maupun mie konvensional (seperti Indomie rebud di Indonesia). Semua tertata rapi dan sangat enak dipandang mata… ^^

Written by muhlisinobee

March 20, 2012 at 5:58 PM

Posted in All in one

Nami Island

leave a comment »

Nami island merupakan salah satu obyek wisata yang paling terkenal di daerah Chuncheon. Tepatnya, Nami island terletak di Gapyeong, sekitar 30 menit dari Chuncheon. Nami island sendiri, merupakan sebuah daratan kecil (pulau) yang terletak di tengah sungai yang cukup lebar. Nami island menjadi salah satu obyek wisata yang terkenal seantero korea, karena  ditempat inilah drama terkenal “Winter Sonata” mengambil lokasi shooting. Seiring dengan suksesnya drama “Winter Sonata” di jepang dan beberapa negara asia tenggara, Nami Island menjadi salah satu tujuan wisata yang sayang untuk dilewatkan oleh wisatawan manca (terutama pengemar drama winter sonata).

  

  

(Dari kiri ke kanan: 1) Tempat pembelian tiket, 2-3-4) Antrian untuk masuk ke kapan penyeberangan).

Dari Seoul ataupun dari Chuncheon, Nami Island bisa dicapai dengan kereta  Gangchoen subway line/Seoul-Chuncheon dan turun di Stasiun Gapyeong. Dari stasiun bisa dilanjutkan dengan taksi (sekitar 4000 won), atau dengan bis (saya belum pernah mencoba). Selain dengan kereta, Gapyeong juga bisa dicapai dengan bis, turun di terminal gapyeong dan bisa dilanjutkan dengan taksi juga, dengan kisaran biaya yang kurang lebih sama. Setelah sampai di kawasan parkir Nami island, kita diharuskan membeli tiket untuk masuk ke Nami Island. Tiket setahun yang lalu seharga 8000 won, ini sudah termasuk tiket perahu penyeberangan. Jangan kaget kalau ada nama “embarkation, visa, paspor, dll”, itu hanya semacam istilah untuk tiket, dll. Soalnya, obyek wisata Nami Island juga biasa memproklamasikan diri sebagai Nami Nara (Negara Nami).

  

  

(Dari kiri ke kanan: 1) Kapal merapat ke dermaga, 2-3) Suasana di dek kapal. Bisa juga masuk ke dalam kabin kapal, tetapi kurang bisa menikmati pemandangan, 4) Pemandangan di tepi sungai, dilihat dari dek kapal).

Pada saat weekend, hari sabtu-minggu, antrian untuk masuk ke kapal penyeberangan bisa sangat panjang, terutama weekend saat musim gugur. Karena memang Nami Island mempunyai daya tarik yang luar biasa, yaitu daun mapple berwarna merah-orange dan daun enheng-namu (Bank-tree ???) yang berwarna kuning cerah. Tapi meskipun harus antri, tidak sampai lebih dari 30 menit, karena disediakan 2 kapal penyeberangan yang silih berganti, mungkin sekitar 10 menit jarak antar keberangkatan kapal. Penyeberangan sendiri memakan waktu sekitar 10-15 menit, tidak lama memang, karena hanya menyeberang sungai yang gak terlalu lebar, artinya kita masih bisa melihat tepian sungai dari seberang sungai lainnya.

    

    

(Pemandangan musim gugur di Nami Island).

Setelah sampai di dermaga Nami Island, kita bisa langsung menikmati suasana sejuk-asri khas taman. Nami island dipenuhi dengan pohon-pohon besar dan berbagai macam bunga. Untuk menimati atau berkeliling pulau ini, kita bisa berjalan kaki, atau bisa juga menyewa sepeda, sepeda tandem atau bahkan semacam becak untuk satu keluarga. Ada juga semacam mobil safari untuk berkeliling. Pulau ini juga dilengkapi dengan toko serba ada dan souvenir. Apabila anda merasa lapar saat berkeliling, ada food court juga di tengah area Nami Island. Pada waktu tertentu ada event-event khusus atau exibisi tematik yang diadakan pengelola, seperti festival masakan asia tenggara, festival afrika, dll. Dengan uang 8000 won, tidak rugi dengan suasana yang bisa dinikmati di Nami Island. Tetapi, sangat disarankan untuk datang pada musim gugur (sekitar bulan oktober), dan tidak disarankan datang pada musim panas. Karena pada musim panas, hanya akan ditemu pohon2 hijau, yang tentu saja bagi kita dari negara tropis tidak ada khas-nya.

     

(Pemandangan musim gugur di Nami Island)

Written by muhlisinobee

March 12, 2012 at 10:51 PM

Posted in Jalan-jalan