Muhlisinobee

Wong Ndeso Mabur neng Negorone Taekwondo

Archive for February 24th, 2012

Istana Gyongbokgung

leave a comment »

Istana Gyongbokgung merupakan salah satu tempat wisata pertama yang saya kunjungi di Korea. Alasannya sederhana, karena drama. Ya…, karena drama. Mungkin bagi para pecinta drama kolosal Korea, istana Korea merupakan salah satu tempat yang sangat menarik. Sebut saja drama “Jewel in the palace” atau Dae Jang Geum. Drama ini merupakn salah satu drama Korea paling popular di dunia, dan mungkin berkat drama inilah kebudayaan Korea menjadi lebih terkenal (terutama makanan traditional dan pakaian traditional), dan berkat drama ini pula bermunculan beberapa drama korea lainnya di asia, dan sebagai puncaknya, drama korea membanjiri televis-televisi di Asia beberapa tahun belakangan ini. Dan…, karena drama ini pulalah saya menjadikan Gyongbokgung sebagai tujuan pertama yang harus saya kunjungi setelah saya menginjakkan kaki di negeri ginseng ini.

(Pintu gerbang Gyongbokgung)

Istana Gyongbokgung terletak di jantung Kota Seoul. Sangat dekat dengan Kantor pusat kota seoul, insadong (pusat belanja), Gwanghwamun (museum hangeul), toko buku terbesar di Korea kyobo, serta tidak jauh dari Hulu sungai Cheonggyechon, sungai kecil yang membelah kota seoul yang sangat terkenal. Untuk masuk kawasan ini, dipungut biaya 3000 won, dan kalau tidak salah hari senin kawasan ini ditutup untuk umum. Kawasan Gyongbokgung sendiri cukup luas, terdiri dari beberapa bagian. Kalau harus disegmentasi, secara garis besar, mungkin bisa dibagi menjadi 4 bagian.

Bagian utama, bisa dilihat secara langsung setelah memasuki pintu utama. Terdapat semacam lapangan yang luas, dengan bangunan utama yang cukup besar di ujung lapangan ini. Kalau merujuk pada drama-drama kolosal Korea, ruangan besar ini merupakan kantor dari raja dan merupakan tempat rapat raja dengan menteri-menteri utama. Sedangkan lapangan di depannya, biasa digunakan untuk semacam pertunjukkan ataupun audiensi dengan pejabat-pejabat dengan level menengah. Di belakang dari gedung utama ini, terdapat banyak bangunan-bangunan lebih kecil yang mana saling berdekatan. Jarak antara bangunan yang satu dengan yang lain tidaklah terlalu lebar, mungkin bisa diibaratkan perumahan umum saat ini. Secara detail, saya sendiri kurang begitu tahu tentang fungsi dari kamar-kamar ini, tetpai dilihat dari perabot yang ada di dalam ruangannya, beberapa bangunan mempunyai fungsi spesifik, seperti ruang membaca, ruang keluarga raja, dsb.

  

   

(Bagian pertama, dari kiri ke kanan: 1) Hall utama dengan lapangan di depannya, 2) Hall utama tampak dari samping, 3) Bagian dalam dari Hall utama berisi kursi kebesaran raja, 4) Bangunan-bangunan kecil di belakang Hall utama).

Bagian kedua, berada di sebelah kiri dari bangunan utama. Bagian ini terpisahkan oleh dinding (pagar) yang mengelilingi bangunan utama. Pada bagian kedua ini, terdapat satu kolam yang cukup besar, dimana terdapat bangunan panggung di tengah danau. Mungkin, bangunan ini merupakan tempat rekreasi atau tempat bersantai raja dan keluarganya. Di samping kolam tersebut, terbentang taman kerajaan. Karakteristik dari kolam ini (seperti halnya alam di korea yang berubah sesuai musim), di musim panas, kolam terlihat jernih dengan bunga teratai yang mengapung di tengah. Berbagai jenis ikan dengan berbagai warna dapat terlihat karena air kolam yang jernih. Sebaliknya, pada musim dingin, kolam akan membeku dan berwarna putih karena tertutup salju.

      

(Bagian kedua, dari kiri ke kanan: 1) Lorong antara bagian pertama dan kedua, 2) Tepian danau, 3) Bangunan panggung di tengah danau, 4) Kastil di tepian danau).

Bagian ketiga, berada di belakang bagian pertama (utama) dan bagian kedua (kolam). Bagian ini relative sangat luas, berisi hamparan taman berumput hijau, dengan beberapa bangunan yang berada di ujung belakang. Bangunan ini sedikit berbeda dengan bangunan di bagian utama, dimana di bagian ini antara bangunan yang satu dengan bangunan yang lain dipisahkan dengan tembok dengan lorong berpintu yang cukup banyak. Sedangkan di bagian sebelah kanan dari bangunan-bangunan ini, terdapat sebuah kolam kecil, yang mana terdapat sebuah kastil di tengah kolam. Jembatan kayu yang menghubungkan kastil di tengah kolam dengan tepian kolam, menambah indah pemandangan dan menambahkan kesan kuno, karena memang terbuat dari kayu. Jangan harap anda bisa memasuki kastil tersebut, karena terdapat papan larangan untuk memasuki kastil, bahkan untuk menaiki jembatan pun dilarang. Di tambah lagi, banyaknya bunga teratai yang menutupi permukaan kolam, menambah kesan “oriental” yang kental. Kastil ini sering dijadikan lokasi syuting drama-drama kolosal, dan biasanya tempat ini identik dengan adegan raja bertemu permaisuri, atau dalam bahasa sekarang raja “nge-date” dengan permaisuri.

   

  

(Bagian ketiga, dari kiri ke kanan: 1) Bangunan kuno yang terpisahkan oleh lorong dan tembok, 2) Pintu masuk bangunan, 3) Danau dengan kastil di tengahnya, 4) Bagian atas dari museum).

Bagian keempat dari kawasan Gyongbokgung adalah The National Folk Museum of Korea. Tentu saja bagian ini secara historis terpisah dari bagian Istana. Museum ini sangat modern, sangat kontras dengan bagian istana yang lain yang masih dijaga kesan “kekunoannya”. Museum ini berisi banyak sekali koleksi benda-benda traditional. Hampir di setiap kota di Korea, mempunyai museum masing-masing, dengan koleksi yang hampir sama di seluruh korea. Museum ini, meskipun bukan yang terbesar di Korea, menurut saya museum ini merupakan salah satu yang terbaik. Bagian dalam museum ditata dan dikemas sedemikian rupa, sehingga terlihat sangat artistik, modern, tanpa mengurangi nilai sejarah dari barang koleksi yang dipajang. Jangan dibayangkan museum di korea mirip dengan museum di indonesia yang terkesan kuno, seram dan agak sepi pengunjung. Musium ini bersih, modern, dengan banyak sentuhan digilasisasi di sana-sini. Hampir setiap akhir pekan, banyak sekali rombongan anak-anak SD yang didampingi satu dua orang guru sejarah, melakukan kunjungan ke museum ini, dan dengan antusias, anak tersebut mendengarkan penjelasan dari guru mereka. Tanpa ada rasa bosan dan lelah, karena memang museum ini dirancang sedemikian rupa sehingga terkesan sangat menarik.

  

  

(Bagian keempat/Museum, dari kiri ke kanan: 1) Pintu masuk museum, 2) Antusiasme anak-anak yang berkunjung ke museum, 3) Koleksi pakaian traditional korea (Hanbok) lengkap dengan manekinnya, 4) Settingan ruangan Korea jaman dahulu).

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Gyongbokgung, silahkan untuk mengnjungi website resmi :

1. http://english.visitkorea.or.kr/enu/SI/SI_EN_3_1_1_1.jsp?cid=264337

2. http://www.lifeinkorea.com/travel2/seoul/66/

Written by muhlisinobee

February 24, 2012 at 4:07 PM

Posted in Jalan-jalan